Dagan—Pengurus baru Kelompok Tani (Poktan) Sri Mujan Dusun V Desa Dagan, berkomitmen untuk membenahi managemen organisasi.
Komitmen ini disepakati setelah pengurus baru Poktan Sri Mujan terpilih, pada Sabtu (15/4) malam, di Aula Dusun V Desa Dagan.
Jaenudin, yang terpilih menjadi Ketua Poktan Sri Mujan periode 2017-2021 mengatakan, kelompok tani sejatinya merupakan representasi pekerjaan warga Dusun V Desa Dagan.
“Karena itu, harus ada pembenahan organisasi maupun SDM, agar para petani benar-benar berdaya. Dan kami berkomitmen akan melakukan hal tersebut,†papar Jaenudin, usai terpilih menjadi Ketua Poktan Sri Mujan.

Pemilihan Pengurus Baru Poktan Sri Mujan, Sabtu (15/4) malam di Aula Dusun V Desa Dagan. Terpilih Jaenudin sebagai Ketua Poktan, menggantikan Ketua sebelumnya, Munfarid, S.Ad
Selain memilih Jaenudin sebagai Ketua, anggota Poktan Sri Mujan juga berhasil memilih Khoerun sebagai sekretaris, dan Ahmad Taufik sebagai bendahara.
Menuju Kedaulatan Anggota Poktan
Sementara itu, Kepala BPP Kecamatan Bobotsari, Kisno, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, jika Poktan berjalan sesuai program kerja, maka pra petani akan memiliki kedaulatan.
Kedaulatan yang dimaksud Kisno, adalah para petani memiliki keberanian dan kemampuan untuk mengembangkan potensi pertanian yang ada di Dusun V desa Dagan.
“Kami, dari pemerintah sifatnya hanya membantu dan mengarahkan secara teknis,†papar Kisno.
Karena itu, lanjutnya, kelompok tani merupakan wadah yang cocok untuk mengembangkan kedaulatan dan kemandirian para petani.
Sosialisasi Kartu Tani
Kegiatan pemilihan pengurus baru Poktan Sri Mujan Dusun V juga diselingi dengan sosialisasi Kartu Tani.
Toni Dwi Sasongko, selaku PPL Pertanian mengatakan, setiap anggota kelompok tani wajib memiliki Kartu Tani. Jika tidak, tegasnya, maka petani tersebut tidak akan mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Kartu Tani hadir untuk mengatasi penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang kadang-kadang sulit dibeli petani,†katanya.
Dengan Kartu Tani, kebutuhan pupuk akan disesuaikan dengan luas wilayah garapan petani yang riil. Dengan demikian, maka penyaluran pupuk bersubsidi benar-benar tepat sasaran.
Secara teknis, Kartu Tani merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pertanian Jawa Tengah dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).