Kabar

Dagan—Sembilan bidang tanah kas desa Dagan dilelang dengan sistem sewa senilai Rp. 79.525.000,- selama satu tahun.

Pelaksanaan kegiatan lelang tanah kas desa Dagan berlangsung pada Sabtu (21/06/2025) bertempat di Gedung serba guna desa Dagan.

Sembilan tanah kas desa tersebut meliputi Kas desa Kidul Desa di blok 014 seluas 5.897 meter persegi, bengkok eks Kaur TU dan Umum di blok 010 seluas 9.300 meter persegi, bengkok eks kaur Pembangunan berlokasi di blok 014 dengan luas 5.897 meter persegi.

Kemudian bengkok Sekdes yang berada di blok 010 seluas 24.320 meter persegi, tanah belanja guru di blok 007 seluas 8.350 meter persegi, bengkok kadus 1 yang berlokasi di blok 014 seluas 7.190 meter persegi, bengkok kadus 4 di blok 14 seluas 6.198 meter persegi, dan sisa eks bengkok sumaryo seluas 1.568 meter persegi yang berlokasi di blok 008.

Kepala desa Dagan, Hj. Sukarni, S.Sos mengatakan, jumlah tanah kas desa Dagan yang dilelang tahun 2025 ini sebenarnya 11 bidang dengan luas total 81.279 meter persegi.

“Namun, seperti proses lelang tadi, hanya 9 bidang tanah yang laku dilelang,” kata Sukarni.

Lelang Tertutup

Sementara itu, ketua panitia lelang tanah kas desa Dagan tahun 2025, Yuni Prihatno, S.E., menjelaskan, lelang tanah kas desa dilaksanakan dalam dua tahap.

Sesuai tata tertib lelang tanah kas desa Dagan tahun 2025, tahap pertama dilaksanakan secara terbuka di Gedung Serba Guna, dan tahap kedua akan dilaksanakan secara tertutup jika ada tanah yang tidak terlelang pada tahap pertama.

“Karena dalam lelang tahap pertama ada tanah yang tidak terlelang, maka kami akan melaksanakan lelang tahap dua secara trtutup,” kata pria yang akrab dipanggil Joni itu.

Joni menjelaskan, pada lelang tertutup nanti, pihaknya akan menawarkan tanah kas desa kepada masyarakat secara tertutup.

Artinya, lanjut Joni, lelang akan dilaksanakan secara tertutup, tidak terbuka seperti hari ini.

“Meski demikian, kami akan tetap melaporkan hasil lelang kepada pemerintah desa. Baik dari hasil lelang tahap pertama, maupun lelang tahap kedua,” papar Joni.

Pemenang Lelang Warga Dagan

Para pemenang lelang merupakan warga desa Dagan. Pada kegiatan lelang tanah kas desa tahun 2025 ini, para pemenang lelang antara lain Purwanto, Daryuni, Rusdi, Tarsono, Tohid, Karyani, Margianto, Sutarjo, dan Rumadi.

Mengutip catatan hasil lelang, Purwanto memenangkan lelang tanah kas Belanja Guru di blok 007 senilai Rp. 9.150.000,-, Dariyun memenangkan sisa bengkok eks Sumaryo di blok 008 senilai Rp. 1.925.000,- dan Tarsono memenangkan bengkok sekdes seluas 24.320 meter persegi dengan nilai Rp. 23.000.000,-

Sementara itu, Rusdi memenangkan lelang bengkok kaur TU dan Umum seniai Rp. 10.450.000,-, Tohid memenangkan kas desa Kidul Desa senilai Rp. 6.550.000,-, Karyani menang lelang tanah eks bengkok Kaur Umum senilai Rp. 9.750.000,-, Margianto memenangkan tanah kas desa eks kaur pembangunan senilai Rp. 6.300.000,-, Sutarjo menang lelang tanah bengkok kadus 1 senilai Rp. 6.300.000,-, dan Rumadi memenangkan lelang bengkok kadus 4 senilai Rp. 6.050.000,-.

Mengacu pada tata tertib lelang tanah kas desa tahun 2025 huruf f, bagi para pemenang lelang tanah kas desa tanpa terkecuali, jika dalam dua musim tanam gagal panen atau puso, panitia tidak akan memberikan Ganti rugi dalam bentuk apapun.

“Jika proses lelang sudah selesai semua, nanti kami akan melaporkan hasilnya kepada pemerintah desa Dagan,” pungkas Yuni Prihatno.

Dagan—Camat Bobotsari, Aris Mulyanto, S.Ag. melakukan kunjungan ke lokasi jembatan Seruni.

Jembatan penguhubung antara desa Dagan dan desa Palumbungan tersebut dilaporkan mengalami kerusakan.

“Kami langsung ke sini untuk mengetahui kondisi jembatan,” kata Aris, Selasa (10/06/2025) siang.

Ia menambahkan, jembatan tersebut dibangun menggunakan sumber anggaran swadaya masyarakat di dua desa.

Pembangunan jembatan, lanjut Aris, diinisiasi oleh beberapa tokoh dari desa Dagan dan desa Palumbungan, dan mulai dibangun sekitar tahun 2018.

“Kondisinya memang memprihatinkan. Beberapa kayu yang dijadikan alas jembatan sudah mulai keropos,” paparnya.

Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kondisi jembatan Seruni tersebut mendapatkan atensi.

Ia menyebtukan, pihaknya hanya penghubung antara masyarakat dengan pihak lainnya. Harapannya, agar segera ada solusi untuk mengatasi persoalan jembatan tersebut.

“Jika akan menggunakan dana desa, tentu kedua desa harus bermusyawarah. Namun, tahun ini sepertinya dana desa digunakan untuk prioritas ketahanan pangan,” terangnya.  

Bencana Angin

Sementara itu, kepala desa Dagan, Hj. Sukarni, S.Sos mengatakan, dulu jembatan Seruni dipasang atap menggunakan seng.

Beberapa tahun lalu, terjadi bencana angin besar dan merobohkan atap jembatan tersebut. Hingga kini, lanjutnya, kondisi jembatan semakin rapuh karena alas jembatan menggunakan kayu.

“Atap jembatan dari bahan seng berterbangan digilas angin besar, dan merobohkan tiang penyangga atap jembatan,” kata Sukarni.

Disinggung soal biaya Pembangunan jembatan, pihaknya menegaskan bahwa Pembangunan jembatan Seruni merupakan swadaya masyarakat.

Senada dengan Sukarni, kepala desa Palumbungan, Asih Budiyani menegaskan pihaknya juga turut prihatin atas kondisi jembatan tersebut.

“Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” papar Asih.

Dalam kunjungan tersebut, camat Bobotsari didampingi kepala Desa Dagan, kepala desa Palumbungan, Sekretaris Desa Palumbungan, Pj. Sekretaris Desa Dagan, dan kepala dusun III desa Dagan.

Dagan—Warga dusun 5 desa Dagan bergotongroyong melebarkan jalan di wilayah RT 01 RW 05.

Jalan sepanjang 600 meter dengan lebar 2 meter tersebut dilebarkan menjadi 3 meter.

Kepala Dusun 5 Sukman menjelaskan, pelebaran jalan tersebut merupakan inisiasi warga RT 01 RW 05.

Ia menambahkan, sebenarnya rencana pelebaran tersebut sudah lama. Namun, karena posisi jalan berdekatan dengan sawah, maka perlu negosiasi dengan yang punya sawah.

“Nah, proses negosiasi inilah yang memakan waktu lama,” kata Sukman.

Ia melanjutkan, jika dari sebelah barat, di sebelah kanan jalan berdekatan dengan sawah dan di sebelah kiri berdekatan dengan jurang yang cukup curam.

Sebaliknya jika dari arah timur. Sebab, jalan tersebut melintang dari barat ke timur atau sebaliknya.

Mempermudah Akses Dua Desa

Sementara itu anggota BPD dari dusun 5, Khoerun, S.Pd.I., mengatakan jalan tersebut sebenarnya sudah dicor.

Namun karena lebarnya hanya 2 meter, dan banyak warga yang menggunakan kendaraan roda empat, maka jalan diperlebar untuk mempermudah akses.

Selain itu, kata Khoerun, jalan tersebut juga tembus ke desa Karangtalun di sebelah timur. Dengan demikian, maka jalan tersebut dapat digunakan oleh warga di dua desa.

“Kerja bakti pelebaran jalan dilaksanakan setiap hari Minggu. Karenanya, bisa jadi akan selesai agak lama,” imbuh Khoerun.

Ia mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pihak pemerintah desa Dagan agar pelebaran jalan tersebut berjalan lancar.

Dagan—Penyembelihan hewan kurban warga desa Dagan dilaksanakan pada hari Jum’at (06/06/2025) dan hari Sabtu (07/06/2025).

Penyembelihan hewan kurban pada hari Jum’at dilaksanakan oleh masyarakat dusun 5 desa Dagan.

Sementara untuk hari Sabtu, peneyembelihan hewan kurban dilaksanakan di wilayah dusun 1 hingga dusun IV.

Sekretaris Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) desa Dagan, Ali Jomad mengatakan, perbedaan waktu penyembelihan hewan kurban merupakan kesepakatan bersama.

Sebelumnya, lanjut Jomad, perwakilan dari masing-masing dusun duduk bersama membahas pelaksanaan shalat Idul Adha, dan penyembelihan hewan kurban.

Dalam rapat tersebut, terang Jomad, disepakati bahwa untuk wilayah dusun 5 akan melaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban pada hari Jum’at.

“Sedangkan 4 wilayah lainnya akan melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan Manunggal V dan peneyembelihan hewan kurban pada hari Sabtu, atau sehari setelah shalat Idul Adha,” kata Jomad.

Hewan Kurban

Menurut Ali Jomad, jumlah hewan kurban warga desa Dagan tahun 2025 ini sejumlah 47 hewan.

Hewan sapi menurut Jomad, sebanyak 10 ekor dan kambing sebanyak 37 ekor. Jumlah hewan kurban tersebut tersebar di 5 wilayah desa Dagan.

Ketua panitia kurban wilayah dusun 5 Khoerun, menjelaskan pihaknya melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada hari Jum’at setelah pelaksanaan shalat Idul Adha di masjid Baitul Mu’minin.

“Dulu kami juga pernah melaksanakan kurban pada hari Jum’at. Oleh karena itu, tahun ini juga melakukan hal yang sama,” paparnya.

Kepala desa Dagan, Hj. Sukarni, S.Sos., menjelaskan, tidak masalah ada perbedaan penyembelihan hewan kurban.

Baginya, yang terpenting adalah penyembelihan hewan kurban berjalan lancar, dan daging kurban terdistribusi ke semua warga desa Dagan.

Dagan – Camat Bobotsari, Aris Mulyanto, S. Ag., kembali melakukan kegiatan pembinaan adminstrasi pemerintah desa Dagan, Senin (02/06/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan ketertiban administrasi pemerintah desa.

“Tertibnya administrasi merupakan cermin keteraturan jalannya pemerintah desa,” kata Aris, di Kantor Kepala desa Dagan.

Ia menambahkan, selain bidang administrasi, peemrintah desa Dagan juga harus peka terhadap isu-isu sosial yang beredar dimasyarakat.

Kecermatan pemerintah desa dalam menanggapi berbagai persoalan di desa menjadi parameter lain jalannya pemerintah desa.

“Jadi, selain administrasi, pemerintah desa Dagan juga harus tanggap dengan isu-isu sosial yang beredar dimasyarakat,” imbuhnya.

Dengan demikian, lanjut Aris, pemerintah desa dapat menangani berbagaai persoalan sedini mungkin.

Evaluasi Admninistrasi

Sementara itu Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa kecamatan Bobotsari, Nur Sawitri secara teknis turun langsung mengevaluasi buku-buku administrasi para perangkat desa Dagan.

Adapun buku-buku administrasi yang dievaluasi antara lain buku administrasi Kaur Keuangan, Kaur Perencanaan, Kaur Umum dan Tata Usaha, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesejahteraan, Kasi Pelayanan, dan buku administrasi Kepala Dusun.

Selain itu, secara khusus melalui Pendamping Desa, evaluasi adminsitrasi juga dilakukan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Banyu Mili desa Dagan.

“Dari hasi evaluasi tersebut, kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan administrasi pemerintah desa Dagan secara umum baik, meski ada beberapa catatan,” kata Nur Sawitri.

Beberapa catatan tersebut seperti adanya buku administrasi yang belum diisi semua, serta kurangnya data yang harus diisi oleh masing-masing perangkat desa.

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan administrasi di desa Dagan.

“Yang baik dilanjutkan, yang kurang harus diperbaiki,” pungkasnya.

Kepala Desa Dagan, Hj. Sukarni, S.Sos., mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pembinaan administrasi yang dilaksanakan oleh pihak kecamatan.

“Kami merasa terbantu dengan adanya evaluasi dari kecamatan. Sehingga kami mendapatkan masukan untuk menertibkan administrasi pemerintah desa,” kata Sukarni.

Pelaksanaan pembinaan administrasi yang berlangsung di Kantor Kepala Desa Dagan dimulai pukul 10:00 WIB, dan selesai pukul 12:00 WIB.

Dagan-Ribuan jama’ah padati pengajian Gus Ulin Nuha di Dusun Glempang, desa Dagan pada Kamis (29/5/2025) siang.

Ketua panitia kegiatan, Suparjo, mengatakan pengajian Gus Ulin diinisiasi oleh masyarakat dusun Glempang, terutama para pemuda. Masyarakat, lanjut Suparjo, ingin menghadirkan Gus Ulin ditengah-tengah mereka melalui kegiatan pengajian umum.

“Kami menunggu Gus Ulin hadir ditengah-tengah kami sejak 13 bulan yang silam,” kata Suparjo.

Ia menambahkan, biaya kegiatan pengajian umum tersebut merupakan swadaya murni masyrakat setempat dan beberapa donatur yang turut berpsrtisipasi. Pihaknya bersyukur bahwa para jama’ah yang hadir tidak hanya dari warga setempat, bahkan dari luar desa yang mencapai ribuan.

Piahknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak secara teknis kegiatan pengajian umum Gus Ulin.

Sementara itu, kepala Desa Dagan, Hj. Sukarni, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh warga setempat. Pasalnya, lanjut Sukarni, pengajian tersebut dapat dijadikan ajang silaturahim antar jema’ah.

Berkisah Tentang Haji

Sementara itu, Gus Ulin dalam ceramahnya menyampaikan pemahaman tentang haji. Menurutnya, selain haji mabrur, ada juga haji maqbul dan haji mardud. 

Haji mabrur, lanjut Gus Ulin, adalah haji yang diterima oleh Allah dan dibalas dengan surga. Sedangkan haji maqbul adalah ibadah yang diterima, namun tidak dijamin berbalas surga. Haji mardud adalah haji yang ditolak karena harta yang digunakan haram.

“Jadi, sebelum bapak dan ibu berangkat haji, pahami dulu tentang haji. Jadi, kita tidak sia-sia menjalankan ibadah haji,” kata Gus Ulin.

Selain haji, Gus Ulin juga menyinggung soal perilaku iblis yang akan terus mengganggu umat Nabi Muhammad. Oleh karena itu, pungkasnya, jika para jam’ah ingin benar-benar menjadi umat Nabi Muhammad, maka harus menjauhi perilaku iblis.

Ceramah yang dimulai pukul 14:30 WIB tersebut berakhir pukul 15:30 WIB. Selain dihadiri ribuan jamaah, pengajian tersebut juga dihadiri oleh Camat Bobotsari, Komandan Rayon Militer (Danramil), Kepala Kepolisian Sektor Bobotsari, Banser, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga.

Setelah pengajian selesai, para jama’ah membubarkan diri dengan tertib.