Sempor Lor—Hari ini, Hand Phone saya terus berdering. Seperti air mengalir, pesan-pesan pendek melalui Whatsapp datang silih berganti.

Pesan-pesan tersebut jamak berbunyi, “Juguran segera dimulai”. Aku pun bergegas. Setelah melayani beberapa warga desa, saya langsung meluncur ke lokasi.

Adalah Desa Sempor Lor.

Sebuah Desa Kecil, di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, menjadi tuan rumah acara Juguran para pegita teknologi desa, yang tergabung dalam Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), serta Agen Perubahan Informatika (API) Desa se Purbalingga.

Sugiarti, salah satu anggota API, yang sekaligus sebagai perangkat Desa Sempor Lor, menyilahkan saya untuk segera masuk ruangan Juguran.

Bukan Sembarang Juguran

Ketua RTIK Purbalingga, Sukman Ibrahim sedang berbagi gagasan tentang e-commerce untuk desa

Juguran, dalam bahasa Banyumasan dapat dimaknai sebagai duduk bareng, sambil ngobrol ngalor-ngidul.

Namun, ini bukan sembarang juguran.

Pasalnya, juguran yang berlangsung pada Sabtu, (15/4) tersebut, selain dihadiri oleh para pegiat teknologi pedesaan, juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Informasi dan Komunikasi Purbalingga.

Dan tema obrolannya pun, bukan tema obrolan di Warung Kopi.

Sigit Dwi Purnomo, Kabid Kominfo Kabupaten Purbalingga mengatakan, juguran para admin website desa di Purbalingga tersebut, merupakan bentuk kepedulian segelintir perangkat desa di Kabupaten Purbalingga, terhadap pemanfaatan teknologi informasi untuk membangun desa.

“Kami merasa senang. Sebab, apa yang dilakukan para pegiat desa ini, membuktikan bahwa perangkat desa di kabupaten Purbalingga mampu memberi kontribusi kepada Purbalingga,” kata Sigit, dalam sambutannya.

Belajar E-Commerce

Pada juguran di Desa Karangcegak sebelumnya, para admin website desa ini belajar tentang optimasi media sosial untuk desa.

Kali ini, mereka belajar tentang e-commerce untuk desa.

Secara sederhana, e-commerce dapat dipahami sebagai proses membeli dan menjual dan atau bertukar produk, jasa maupun informasi melalui internet.

Ketua Relawan TIK Purbalingga, Sukman Ibrahim yang memandu pelajaran e-commerce tersebut menegaskan, desa-desa di Purbalingga sudah banyak yang menggunakan website desa.

Selama ini, penggunaan website tersebut masih sebatas publikasi berita, dan transparasi keuangan desa.

“Padahal, Kementrian Desa sudah menggagas gerakan One Village One Product (OVOP), atau gerakan satu desa, satu produk unggulan,” kata Sukman, yang juga perangkat Desa Dagan.

Tampilan Website Desa Dagan yang terintegrasi dengan E-commerce

Promosi Produk Unggulan Desa

Dengan menggabungkan website desa dengan e-commerce, lanjut Sukman, desa akan mendapat kemudahan dalam mempromosikan produk unggulan.

Desa Dagan, paparnya, sudah mengintegrasikan e-commerce dengan website desa. Produk unggulan desa setempat pun sudah dapat diakses melalui website desa.

Menurutnya, beberapa hari setelah mempublikasikan produk unggulan desa Dagan, ada beberapa pengunjung yang bertanya dan menawar harga, hingga terjadi transaksi.

“Nah, pengalaman saya, bisa jadi akan bermanfaat bagi desa-desa lain yang akan menjual produk unggulannya dengan menggunakan e-commerce,” pungkasnya.

Juguran yang dihelat oleh RTIK Purbalingga dan API Desa Purbalingga tersebut diikuti oleh perwakilan dari desa Candinata, Kedarpan, Kajongan, Metenggeng, Sempor Lor, Kalikajar, Sinduraja, Karangreja, Bungkanel, Brecek, dan Mangunegara.

0 Shares