Curug Kencana Ayu

Inilah Curug Kencana Ayu, yang berlokasi di Wilayah Dusun 5 Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga.

Orang bilang, jika seorang remaja belum dijamah, maka ia masih perawan.

Meski hanya sekedar analogi, namun analog tersebut sangat tepat untuk melukiskan Curug Kencana Ayu. Ya, sebuah Curug (air terjun) yang masih perawan.

Terletak di wilayah Dusun V desa Dagan, kecamatan Bobotsari, kabupaten Purbalingga, curug yang masih perawan tersebut kerap dijadikan latar warga setempat, untuk berfoto selfie.

Bahkan, pada hari Minggu, tidak sedikit warga, terutama anak muda dari tetangga desa, yang sekedar berfoto ria di lokasi Curug tersebut.

Dikelilingi Bebatuan Besar

Curug dengan ketinggian 10 meter tersebut, dikelilingi bebatuan besar. Baik di sebelah kiri, maupun di sebelah kanan lokasi. Derasnya air, menimbulkan hujan rintik di sekitar jatuhnya air.

Jangan khawatir, jika tidak memungkinkan foto di bawah air terjun, Anda dapat berfoto di atas bebatuan besar dengan latar Curug Kencana Ayu.

Sebab, di sepanjang aliran Curug Kencana Ayu juga banyak terdapat bebatuan besar, yang cukup menantang bagi para penggila foto selfie.

Rimbun dan Sejuk

Selain tantangan berfoto di bawah air terjun, atau di atas bebatuan besar, di sebelah kiri Curug Kencana Ayu juga terdapat rimbun pohon kopi.

Rimbun pohon kopi tersebut menambah asri dan sejuk suasana di lokasi. Struktur tanahnya yang mirip tanah teras sering, menambah cantik jika lokasi tersebut serius digarap sebagai destinasi wisata lokal desa Dagan.

Lokasinya pun cukup strategis. Hanya dari jalan utama dari lokasi, Anda sudah dapat menikmati deras dan beningnya air Curug Kencana Ayu.

Pekerjaan Rumah Pemdes Dagan

Sekretaris Desa Dagan, Sutaryo, S.Sos mengatakan, sebenarnya banyak potensi wisata di desa Dagan. Hanya saja, pihaknya mengakui belum siap menggarap potensi tersebut secara maksimal.

Sebab, kata Sutaryo, yang lebih penting dari sebuah destinasi wisata adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) warga setempat.

“Karena itu, kami masih dalam tahap melakukan pemberdayaan masyarakat terkait kesadaran berwisata melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) lokal desa Dagan,” paparnya, Jumat (9/12).

Ia menegaskan, pengelolaan lokasi wisata di desa Dagan menjadi pekerjaan rumah yang terus dikerjakan secara perlahan, dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

0 Shares